Friday, July 9, 2010

Glea, azalea, dan hujan

sore itu Glea sedang terbang di sekitar bunga Azalea yang dulu sempat menjadi saingannya. memang, sejak sayapnya patah, ia tidak pernah lagi main ke dalam hutan tersebut.
jangankan ke hutan, sekedar ke kebun untuk menghisap madupun tidak diperbolehkan oleh Ibu. Glea hanya boleh belajar, pergi ke sekolah, lalu pulang. kalau ia pulang terlambat sedikit, Ibu bisa marah. Glea paham benar maksud ibu. Ibu hanya tidak mau melihatku terluka lagi, pikirnya.
tapi hari ini, tepat 6 bulan berlalu setelah perkenalannya dengan Ava, ia memutuskan harus pergi ke tempat bunga Azalea itu berada.
"hey azalea, apa rasanya menjadi yang paling cantik?" tanya Glea. seperti mau menjawab, bunga tersebut merekahkan kuncupnya. "apakah kamu selalu bahagia? dan apakah kamu pernah merasa sepi?" tanyanya lagi.
"kupu-kupu kecil.. bagaimana kabar sayapmu?" tanya Azalea tersebut.
tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, ia bertanya "wow.. kamu bisa berbicara wahai bunga?"
Azalea: "tentu. kita ini kan makhluk hidup ciptaan Tuhan. kamu tidak pernah bertanya mengapa kamu bisa berbicara?"
Glea menggelengkan kepalanya.
Azalea: "baiklah, simpan itu untuk nanti. jadi bagaimana kabar sayapmu kupu-kupu kecil?"
Glea: "sudah jauh lebih baik. bagaimana kamu tahu kalau sayapku sebelumnya tidak baik-baik saja?'
Azalea: "aku memperhatikanmu 6 bulan yang lalu. kamu terjatuh, sayapmu tersangkut, kulihat tidak hanya sayapmu yang rusak, tapi juga hatimu ikut terluka."
Glea tampak takjub: "wow..kamu memang hebat. tapi sekarang semuanya sudah baik-baik saja. seperti yang kamu lihat, sayapku sudah sehat dan aku sudah tidak terluka"
Azalea: "kamu yakin?"
Glea: "maksudmu? iya aku yakin aku sudah sehat, dokter juga bilang begitu"
Azalea: "maksudku, kamu yakin luka hati kamu sudah sembuh?"
Glea: "aku rasa sudah. kenapa? apa urusannya dengan kamu?"
Azalea: "tidak ada urusannya denganku sih. toh kamu sendiri yang datang kesini setelah peristiwa patahnya sayapmu waktu itu"
Glea hanya tertegun. omongan Azalea ini ada benarnya juga. untuk apa ya dia datang ke sini setelah sekian lama. setelah 6 bulan pertemuannya dengan Ava. ah diulangi lagipun kata Ava.
Ava. Ava. Ava. kenapa tidak hilangnya nama itu dari benak Glea. nama yang setiap malam hadir di mimpi Glea.
akhirnya ia berbalik lagi dan bertanya kepada Azalea yang sepertinya maha tahu itu "Jadi bunga Azalea yang cantik, apakah kamu punya saran untukku?"
Azalea tersenyum dan berkata: "kupu-kupu mungil yang beranjak dewasa dan mempunyai keingintahuan yang besar. pertama, aku bukanlah makhluk yang paling cantik, masih banyak yang lebih cantik. carilah di dunia yang besar ini makhluk-makhluk lain yang jauh lebih menawan daripada kita, dan kau akan kagum dengan ciptaan Tuhan."
"kedua, ketika siang dan aku merasa sepi, aku melihat awan, matahari, burung-burung yang sibuk bekerja, aku tidak lagi merasa sepi. ketika malam dan aku merasa sepi, aku melihat bulan, bintang dan burung hantu, dan aku merasa damai"
"ketiga, aku mungkin terlihat bijak karena aku lebih tua darimu, tapi aku tidak punya saran apapun untuk masalahmu. temukan sendiri jawabannya dalam dirimu, dengan demikian kamu akan belajar"
"terakhir, bersahabatlah dengan hujan, ia lebih setia daripada matahari kepada siang dan bulan kepada malam"
Glea tersenyum kepada bunga Azalea itu dan mengepakkan sayapnya untuk terbang tinggi meninggalkan hutan tersebut.

Knowledge of the self, is the mother of all knowledge -- Kahlil Gibran

Cheers,

-lune-


No comments:

Post a Comment